Kita tidak bisa melewatkan pemrosesan pemurnian minyak transformator dalam perawatan transformator guna menjaga performa dan kondisinya tetap prima.
Minyak transformator harus dimurnikan karena selama pemakaian, minyak transformator bisa dicemari partikel-partikel air, gas terlarut, dan kontaminan lainnya. Jika dibiarkan, tentu akan mengganggu kerja transformator dan bahkan dapat memperpendek masa pakainya.
Untuk menghilangkannya, minyak transformator harus dirawat secara intensif, salah satu caranya dengan dimurnikan.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui metode pemrosesan pemurnian minyak transformator agar minyak transformator tetap bersih sehingga kinerja dan masa pakai transformator terjaga.
Metode Pemrosesan Pemurnian Minyak Transformator
Terdapat tiga jenis metode pemrosesan pemurnian minyak transformator berdasarkan jenis minyak transformator itu sendiri. Perbedaan dari ketiga metode ini adalah mesin yang digunakan dalam metode tersebut.
Minyak transformator yang tercemar dengan air, debu, dan kotoran lainnya dapat dimurnikan dengan mesin filtrasi minyak transformator tipe tekanan plat dan rangka.
Prinsip kerja metode ini adalah dengan menggunakan kertas saring minyak untuk menyerap kelembaban dan menyaring kotoran.
Metode ini memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya banyak digunakan, antara lain:
- Memiliki struktur yang sederhana.
- Mudah dalam perawatan dan penanganan.
- Memiliki pengoperasian yang andal.
- Hasil penyaringan kotoran halus baik.
Hanya saja, metode ini hanya cocok digunakan untuk memurnikan minyak transformator tegangan rendah karena penyaringan airnya tidak menyeluruh.
Selain itu, pemurnian minyak transformator juga dapat dilakukan dengan mesin filter minyak transformator dengan vakum. Tidak hanya menghilangkan air dan gas dalam minyak, tetapi juga dapat menghilangkan kotoran kecil yang mengkontaminasi minyak.
Minyak transformator yang akan dimurnikan akan melewati dua tahapan filtrasi: filtrasi kasar dan filtrasi halus. Setelah melewati tahapan filtrasi, minyak transformator akan divakum untuk menghilangkan air dan gas yang mengkontaminasi hingga minyak sepenuhnya bersih.
Filter kasar pada menggunakan layar filter yang terbuat dari logam dan magnet kuat, sedangkan filter halus yang digunakan untuk menyaring kotoran kecil sebesar 1 micron menggunakan penyaring dari serbuk logam, logam mikropori, penyaring berbahan keramik, dan kertas saring dengan struktur khusus.
Tangki minyak di-vacuum, kemudian minyak transformator dipanaskan dengan metode penyemprotan untuk menghasilkan kabut minyak sehingga gas dan air di dalam minyak dapat keluar. Minyak transformator harus dipanaskan hingga suhunya mencapai 50℃ agar tidak menua.
Baca Juga : Inilah Penyebab Transformator Cepat Rusak!
Jika minyak disemprotkan ke dalam oil bead dengan diameter tertentu, oil bead tersebut memiliki tegangan antar muka yang tinggi sehingga air dan gas di dalam minyak akan sulit dikendalikan sehingga diameter lubang penyemprotan harus sesuai dan beberapa baffles harus dipasang pada tangki untuk menghindari minyak transformator tersedot pompa vakum.
Metode ini menghasilkan hasil penyerapan air dan gas yang baik sehingga metode ini sering digunakan.
Kemudian, untuk pemurnian minyak transformator yang terkontaminasi campuran kotoran kecil dan molekul minyak (minyak kotor) dan minyak yang sudah digunakan bertahun-tahun, harus diolah dengan metode adsorpsi dengan silica gel (SiO2) atau alumina aktif (A1203) untuk meningkatkan indeks minyak.
Dalam proses pemurnian minyak, untuk memastikan kontak penuh antara silica gel dan minyak transformator, serta memfasilitasi penggantian silica gel, beberapa partisi ditambahkan di dalam tangki silica gel yang diputar dalam kantong kain kecil.
Setelah dipanaskan, minyak transformator diletakkan ke tangki silica gel untuk diedarkan selama jangka waktu tertentu untuk diabsorpsi secara penuh. Minyak yang sudah diadsorpsi akan dimasukkan ke dalam tangki minyak bersih melalui filter minyak.
Proses pemurnian dengan silica gel harus dipantau secara teratur untuk mengetahui efek adsorpsi. Umumnya, jumlah silica gel yang digunakan sebanyak 3% hingga 5% dari berat minyak Jika hasil adsorpsi kurang jelas, maka silica gel tersebut harus diganti.